Ruqyah secara bahasa, ruqyah secara Islam, ruqyah sembuhkan penyakit, ruqyah sendiri di rumah, ruqyah senjata langit, ruqyah senjata makan tuan, ruqyah sesak nafas, ruqyah sesat, ruqyah sesuai sunnah, Ruqyah sesuai syariat Islam, ruqyah sihir dan jin, ruqyah sinusitis, ruqyah Solo, ruqyah standar JRA, ruqyah stress, ruqyah stroke, ruqyah suami, ruqyah suami pemarah, ruqyah Sudais, Ruqyah sulit jodoh, ruqyah sulit tidur, ruqyah Sunan Kalijaga, ruqyah sunnah, ruqyah sunnah Rasul, ruqyah sunnah Rumaysho, ruqyah supaya bisa tidur, ruqyah supaya cepat tidur, ruqyah supaya dagangan laris, ruqyah susah dapat jodoh

Bekam dalam Bahasa Arab disebut ḥijāmah. Secara etimologi kata ḥijāmah dalam kamus Lisan al-‘Arab berasal dari kata ḥajama merupakan kata kerja yang berarti menyedot. Misalnya kalimat ḥajamash-shabiyyu sadya ummihi berarti anak menghisap susu ibunya. Dengan demikian yang dimaksud dengan ḥijāmah adalah menyedot sejumlah darah dari tempat tertentu (dengan tujuan mengobati satu organ tubuh atau penyakit tertentu).
Disebutkan bahwa berbekam berasal dari kata: حجم – يحجم – حجما yang berarti membekam orang sakit. Sedangkan bentuk noun-nya adalah الحجمة yang mempunyai arti pekerjaan membekam, sedangkan isim fail-nya adalah حاجم yang berarti tukang bekam. Sedangkan dalam bentuk isim alat ( المحجمة /al-miḥjamah) berarti alat untuk membekam, berupa gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit atau gelas untuk mengumpulkan darah ḥijāmah. Bekam memiliki beberapa sebutan antara lain: candhuk, canthuk, kop, atau bekam.
HADITS-HADITS NABI TENTANG BEKAM (AL HIJAMAH)
عَنْ حُمَيْدٍ قَالَ سُئِلَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ كَسْبِ الْحَجَّامِ فَقَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ فَأَمَرَ لَهُ بِصَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَكَلَّمَ أَهْلَهُ فَوَضَعُوا عَنْهُ مِنْ خَرَاجِهِ وَقَالَ إِنَّ أَفْضَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ أَوْ هُوَ مِنْ أَمْثَلِ دَوَائِكُمْ [رواه مسلم].
Dari Humaid (diriwayatkan) Ia berkata, Anas bin Malik pernah ditanya tentang pekerjaan membekam, maka Ia berkata, Rasulullah saw pernah berbekam dan yang membekam beliau adalah Abu Thaibah, beliau memerintahkan agar Abu Thaibah diberi dua sha‘ makanan dan berbicara kepada keluarganya, maka mereka membebaskan pajaknya. Kemudian beliau bersabda: “Sebaik-baik obat yang kamu gunakan untuk berobat adalah berbekam atau berbekam adalah obat yang paling baik bagimu” [H.R. Muslim].
Beliau juga bersabda,
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijaamah (bekam) dan al-fashdu (venesection).” (HR. Bukhari dan Muslim)
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ نَبِىُّ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – نِعْمَ الْعَبْدُ الْحَجَّامُ يُذْهِبُ الدَّمَ وَيُخِفُّ الصُّلْبَ وَيَجْلُو عَنِ الْبَصَرِ [رواه الترمذي].
Dari Ibnu ‘Abbas (diriwayatkan), ia berkata, Nabi saw. bersabda, “Orang yang paling bermanfaat adalah seorang tukang bekam (al-ḥajjām) karena ia mengeluarkan darah kotor (darah vena), meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang dibekamnya” [H.R. at-Tirmidzi].
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ [رواه البخاري].
Dari Ibnu ‘Abbas (diriwayatkan) dari Nabi saw, beliau bersabda, “Kesembuhan itu berada pada tiga hal, sayatan alat bekam atau minum madu atau sundutan dengan api (kay) dan aku melarang umatku (berobat) dengan kay” [H.R. al-Bukhari].
“Dan aku membenci pembakaran (sundutan api) dan tidak juga menyukainya” [H.R. Ahmad dalam Musnad-nya].
أَنَّ عَاصِمَ بْنَ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ حَدَّثَهُ أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَادَ الْمُقَنَّعَ ثُمَّ قَالَ لَا أَبْرَحُ حَتَّى تَحْتَجِمَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِيهِ شِفَاءً [رواه أحمد والبخاري ومسلم].
Dari ‘Ashim bin Umar bin Qatadah (diriwayatkan) dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah r.a. pernah menjenguk al-Muqanna’, dia bercerita: Aku tidak sembuh sehingga aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya di dalamnya terkandung kesembuhan” [H.R. Ahmad, al-Bukhari dan Muslim].
Ibnu Qayyim menyebutkan dalam Zaad al-Ma’aad bagaimana bekam bermanfaat dalam menyembuhkan Sihir / gangguan Jin. Ia berkata, “bahwa Nabi shallallahu `alaihi wa sallam (semoga Allah meninggikan pujiannya) telah melakukan bekam di kepalanya ketika ia terkena sihir.”

TANGGAL SUNNAH BEKAM
إنَّ خيرَ ما تحتجمون فيه يوم سبع عشرة،ويوم تسع عشرة،ويوم إحدى وعشـرين
“Sesungguhnya sebaik-baik waktu kalian berbekam adalah tanggal 17, 19, dan 21.” [Hadits: Shahih Lighairihi. Lihat Shahih At-Targhib: 3/352]
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يحتجم في الأخدعين والكاهل،وكان يحتجمُ لسبع عشرة ،وتسع عشرة،وإحدى وعشرين
“Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa berbekam di bagian urat merih (jugular vein) dan punggung bagian atas, beliau biasa berbekam pada tanggal 17, 19 dan 21.” [Hadits: Hasan. Lihat As-Silsilatush Shahihah nomor: 908 dan Shahih At-Targhib: 3/353]
من احتجم لسبع عشرة،وتسع عشرة،وإحدى وعشرين كان شفـاءً من كلِّ داءٍ
“Barangsiapa yang berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 maka itu adalah kesembuhan dari segala macam penyakit.” [Hadits: Hasan. Lihat Shahih At-Targhib: 3/353]